DPR RI Dukung Unifikasi di Cyprus
DPR RI mendukung terciptanya unifikasi Siprus yang berdaulat dalam bingkai Persatuan Bangsa Bangsa (PBB).
Pendapat tersebut disampaikan oleh Ketua DPR RI Marzuki Alie saat menerima delegasi Menteri Luar Negeri Siprus Markos Kyprianou, didampingi oleh Ketua BKSAP Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua BKSAP Nurhayati Assegaf dan anggota Komisi I DPR dari PAN Muhammad Najib, di Gedung Nusantara III, Rabu, (2/3).
Menurut Ketua DPR, Parlemen Indonesia mengharapkan konsep unifikasi di Siprus berjalan dengan baik dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat.
Sementara Ketua BKSAP Hidayat Nur Wahid mengatakan,DPR RI mendorong terciptanya hubungan intensif antar parlemen kedua negara, seperti saling tukar menukar pengalaman dalam mengatasi konflik. misalnya saja pengalaman Indonesia dalam mengatasi konflik di Aceh. dimana berkat peran Parlemen dan pemerintah tercipta resolusi yang dapat diterima oleh seluruh masyarakat di Aceh. "Kita semua mengharapkan resolusi yang terbaik bagi Siprus yang bersatu,"paparnya.
Hidayat menjelaskan, hubungan kedua negara sudah berlangsung baik. Bahkan pada berbagai kesempatan sidang, parlemen Siprus mendukung resolusi yang dihasilkan.
Marzuki mengatakan, DPR mendukung peningkatan kerjasama ekonomi antar kedua negara khususnya pada industri perkapalan. pasalnya, 70 persen wilayah Indonesia terdiri dari perairan. sementara industri perkapalan Siprus sangat maju. "Kita mengharapkan melalui kerjasama ekonomi dapat meningkatkan kualitas hubungan kedua negara,"paparnya.
Dia menambahkan, hubungan kedua negara sudah terjalin pada berbagai forum parlemen internasional. Karena itu, melalui kedatangan Menlu Siprus diharapkan dapat semakin intensif antara kedua negara dan parlemennya.
Menlu Siprus mengatakan, saat ini konflik di Siprus sudah di fasilitasi oleh PBB bukan tingkat arbiterasi."Kita masih mencarikan solusinya dan prinsipnya hanya ada satu Siprus,"paparnya
Menurutnya, Parlemen Siprus Yunani sudah ada sejak 1960 sementara di Siprus bagian Turki masih kosong. saat ini, hasil unifikasi tergantung resolusi apakah bentuknya akan federal atau tidak. "Kita sangat senang sekali negara parlemen OKI tidak mempersoalkan konflik di Siprus,selain itu, kita semua mengharapkan dukungan unifikasi ini,"terangnya. (si)/foto:iw/parle.